Minggu, 23 Juni 2019

Hati yang Bening


By : Rieny


Hati ibarat cermin, sedikit saja noktah hitam melekat, cahayanya akan meredup. Bagaimana caranya agar hati kita tetap bersinar?

Hiruk pikuk dunia semakin nyata, setiap insan terus berpacu dan berlomba memenuhi hasrat hidup, menggapai nikmat dan meraih kemewahan.

Tak peduli siang dan malam, pagi dan petang. Bahkan waktu yang 24 jam terasa kurang. Tak henti menguras tenaga, menggadaikan pikiran, mengais dinding harapan dan memecah batu karang yang menghadang.

Sebenarnya apa sih yang dicari?

Kenapa hati masih saja melamun tak bergairah, diselimuti resah dan gelisah?

Tak ada kecerian yang terpancar. Wajah yang kusam walau telah ditutupi bedak berlapis-lapis.

Pandangan mata yang memerah, jauh dari keteduhan.

Duhai hati apa yang terjadi?

Belum cukupkah Rumah bertingkat, mobil mengkikat dan harta yang berlimpah untuk membuatmu bersinar?

Laksana raja yang bermahkota emas, engkau dielu dan dipuja, tetapi kenapa masih saja bermuram durja?

Terus kubujuk hati untuk bersuara, apa sebenarnya beban yang terasa.

Hati masih membisu.

Kurayu terus, agar hati mau berkabar, kenapa masih saja gundah gulana?

Kemana cahayanya yang bening?

Akhirnya hati mengungkap beban di hati....

Hati nan suci adalah senjata paling ampuh untuk meraih kebahagian, menggapai kemenangan dunia dan akhirat.

Usaha yang engkau lakukan sepanjang hari tak ada berkahnya

bila tanpa kebeningan hati. Semuanya hanyalah kesia-siaan.

Saat ulat-ulat kecil menari-nari bergelantungan menghisap lidah pecandu ghibah, maka aku mulai merasa tidak nyaman.

Saat mulutmu yang mungil dipenuhi oleh lendir cemooh yang menggelantung sesak ditenggorokan para pengagum kutukan, cercaan dan hinaan....aku semakin gundah

Kamu sibuk memburu dunia, dan lupa membasahi bibirmu dengan kalimat dzikir.

Kamu tak ada waktu untuk mengalirkan lantunan syahdu ayat-ayat Allah di lisanmu.

Hati bukanlah tuhan, tapi jangan pula terlena dan membiarkan hati menjadi sarang setan.

Dunia memang bukan panggung sandiwara, namun bukan juga surga dengan segala kebadiannya.

Kenapa banyak jiwa yang terpuruk oleh ayunannya?

Hati adalah anugerah. Gunjingan, iri hati, dendam, kedengkian, kebencian dan permusuhan adalah sampah yang mengotori kejernihan hati.

Sapu dan bersihkanlah semua sampah-sampah yang mengendap. Jangan biarkan dia mengeras dan membatu dan semakin kelam.

Kembalikanlah beningnya dengan sentuhan kalam ilahi.

Sucikan lagi hati dengan mendahulukan Cinta kepada yang satu bila cinta kita bertabrakan dengan cinta selainNya.

Hati adalah pusat aktivitas rohani, sebagaimana jantung sebagai pusat aktivitas tubuh. Sebagai center hati harus dijaga karena dia adalah lentera kehidupan.

Adakah yang bisa mengalahkan beningnya suara hati?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merindukan Gang Iblis

By. Rien Sudah sangat lama kami meninggalkan tempat itu. Namun, seakan ada suara yang terus memanggil. Sebenarnya ada apa di gang iblis? Gan...