Rabu, 30 Agustus 2023

Bangkit



By. Rien 

Hidup ini bagaikan roda, terus berputar dan menggelinding. Kadang melewati jalan datar. Berjuang ditanjakan atau terjun bebas, lalu terhempas.

“Ada apalagi Sob? Kamu kesandung lagi?” Medali yang berjejer di lemari kaca menatapku heran.
“Yach, begitulah sob, kehidupan ini tidak hanya manisnya saja yang ada, atau hamparan taman indah yang dipenuhi oleh bunga-bunga . Masalah akan selalu ada terselip dalam lingkaran hidup kita. Iramanya tak selau indah untuk didengar. Airnya tak selalu tenang, tentu ada gejolak dalam setiap riaknya.
Nah….di situlah semangat juang dipertaruhkan. Nyali kita diuji , kuatkah kita menghadapi tantangan?”

“Insyaallah aku siap, sekuat apa pun badai menghantam aku coba untuk bertahan. Tidak mudah goyah atau menjadi patah.”

Merahnya semangatku tidak luntur oleh terpaan angin yang bertiup kencang. Tetap cerah walau sering diselimuti kabut. Berdiri tegar walau beribu masalah datang membelit.

Hijaunya adalah harapan. Bahwa dibalik kesusahan tentu ada kemudahan. Dalam kegelapan masih ada seberkas cahaya yang menyinari. Yang penting kita sabar dan tabah menghadapinya. Keluhan membuat kita menjadi lemah. Kegalauan mengantarkan kita pada kebuntuan. Teruslah melangkah walau tertatih-tatih. Jangan kalah dan mudah patah.
Auranya kuning keemasan. Simbol dari sebuah kemenangan.
 
“Kemenangan apa maksudmu?”
“Menang melawan ketidakberdayaan, berhasil bangkit dari keterpurukan. Mampu mneyingkirkan rasa tidak percaya diri serta menghalau keraguan. “

Indahnya hari ini sebiru langit dan samudra. Ada kebahagiaan di setiap denyut nadi setelah berhasil melewati kerikil-kerikil tajam yang bisa saja melukai sewaktu-waktu. Kepasrahan akan ketetapanNya membuat kita ikhlas menjalani liku labirinnya.

Tidak ada yang sehitam dan sekelam hati yang tak tersentuh oleh cahaya. Tertutup oleh jelaga yang bergelantungan. Berdebu dan berkarat oleh sampah-sampah yang mengendap.

 😊

Aktifasi Otak Kanan

By : Rieny

Bila otak kanan mendominasi, imajinasi akan menari-nari.
Meliuk dan berputar-putar dengan seksi. Sudahkah otak kananmu beraksi?
Imagination is more important than Knowledge.
Knowledge is limited. Imagination encirles the word
"Imajinasi jauh lebih penting dari pada pengetahuan.
Pengetahuan terbatas. Imajinasi melingkup dunia."
[Albert Einstein]
Kata-kata bijak dari ilmuwan Enstein itu, menjadi materi pembuka di kelas siang ini.
"Silahkan pahami dan bertanyalah!"
Para siswa terdiam, berusaha memahami dan mencerna maksud untaian kata tersebut.
"Kenapa begitu Bu, bukankan ilmu pengetahuan itu penting? tanpa pengetahuan kita tidak ada bahan untuk menulis." Yuda yang duduk di bagian depan menjadi penanya pertama.
"Ada yang bisa menjawab?"
"Karena pengetahuan diperoleh dengan kegiatan panca indrawi, sedangkan imajinasi bermain lebih dari arena akal bu." Ranti menjawab dengan malu-malu. Pandangan mata semua warga kelas yang tertuju padanya, membuat Ranti sedikit tersipu.
"Yup benar, imajinasi bisa melalang buana, membawamu kemana saja kamu ingin pergi, melintasi ruang dan waktu. Sedangkan pengetahuan berselancar pada tempat yang terbatas. Logika hanya membawamu dari A sampai Z." jawabku, nyontek sedikit dari perkataan coach pada materi saat liburan lalu.
"Apa yang mustahil dipikirkan oleh akal, masih mungkin dimainkan oleh imajinasi."
"Imajinasipun bisa berangkat dari pengetahuan untuk berkembang dan melesat dalam ruang mental dan batin tanpa batas." jelasku lebih lanjut.
"Jadi, kita boleh berimajinasi ya Bu?" Alif yang suka melamun ikutan bertanya.
"Alif, imajinasi bukanlah angan- angan yang kosong, bukan menghayal seperti yang biasa kamu lakukan, tetapi berangan-anganlah yang terarah."
"Berimajinasi adalah salah satu fungsi dari otak kanan kita."
"Fungsi lainnya apa bu?" tanya Alif lagi sambil memperbaiki posisi duduknya dan lebih fokus untuk mendengarkan materi pelajaran siang ini, hmm....ternyata bisa fokus juga anak ini.
"Kemaren sudah ibu suruh gooling, cari sendiri, jangan manja!
Siswa yang lain senyum-senyum melihat alif yang tertunduk malu.
"Ayo, siapa yang bisa menjawab!"
"Tak ada yang mengangkat tangan, semua terdiam membisu, suasana kelas sangat hening. Cicakpun tak ikut bersuara. Barangkali tidak ada yang gooling nih...
"Coba Ranti yang jawab ya Bu, Ranti mengangkat tangan.
"Yup, silahkan Ranti. Yang lain dengarkan baik-baik ya."
" Pada otak kanan terdapat kemampuan untuk :
⚀Kreatif
⚀Imajinasi
⚀Berfikir Holistik
⚀Instiusi (kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan dan dipelajari
⚀Seni ( keterampilan motorik)
⚀Rhytm (irama)
⚀Non-verbal
⚀Perasaan
⚀ Tune (nada lagu)
⚀ Melamun
⚀ Ekspresi tubuh (seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
"Bagus Ranti, pintar kamu.udah paham anak-anak?"
Bu, saya blom paham beda otak kiri dan kanan, sela alif lagi, dengan dahi berkerut.
"Untuk memahaminya, sekarang kamu semua silahkan menyebar. Pergilah ke ruangan yang kamu sukai. Terus di sana kamu perhatikan apa saja yang ada di ruangan tersebut.Kemudian fokuslah memandang pada satu benda. Misalnya meja, kursi, bunga atau yang lainnya."
"Silahkan lakukan sekarang!"
Hentakan kaki para siswa yang berlari mencari ruangan, membuat kelas serasa di goncang gempa.
Sekitar lima menit kemudian, semua sudah berada di kelas lagi.
Sekarang Melati dan Alif ke depan, ceritakan apa yang kamu lihat diruangan tadi."
Melati dan Alif maju ke depan. Mereka berdua tadi masuk ke ruangan yang sama, UKS yang mereka tuju.
Melati duluan yang bercerita.
"Di ruangan UKS saya melihat tempat tidur yang ditutupi seprai berwarna putih bersih. Di atasnya ada bantal dan ada selimut yang juga berwarna putih."
"Sekaran giliran kamu Alif." aku penasaran apa yang akan diceritakan si tukang hayal ini.
"Bersama Melati, saya tadi masuk ke ruang UKS, saya fokus memandangi tempat tidur yang dibalut oleh seprai berwarna putih. Tempat tidur itu wangiiii sekali. Tidak bosan saya menciumi aromanya."
"Saya bayangkan di tempat tidur itu Ibu saya sedang terbaring sakit. Saya akan datang untuk menjaga dan merawatnya dengan penuh cinta kasih."
"Akan saya bawakan ibu setangkai mawar berwarna merah muda, ungkapan hati saya, betapa saya sangat mencintainya."
"Saya duduk di samping tempat tidur dan akan menceritakan cerita Abu Nawas yang jenaka, kemudian kamipun akan tertawa bersama. Hmm...betapa bahagianya melihat ibu bisa tertawa."
Alif menutup ceritanya dengan tersenyum.
"Nah, dari cerita Melati dan Alif tadi, yang mana menggunakan otak kanannya?

Senin, 14 Agustus 2023

Bangga Menjadi Guru


By. Rien Elsa

Kerja seorang guru tidak ubah seperti kerja seorang petani yang sentiasa membuang duri serta mencabut rumput yang tumbuh di celah-celah tanamannya. [Abu Hamid Al Ghazali]

Tidak sedikit tantangan yang dihadapi. Manajemen kesabaran dipertaruhkan. 

Otak berfikir keras, bagaimana caranya menuangkan gelas kosong dengan madu. Agar madu itu bisa menyembuhkan, membahagiakaan dan mencerahkan.

Berbagai strategi dicoba menakhlukkan hati yang labil. Agar kata yang dilontarkan tak melukai mereka yang sedang mencari jati diri. Tindakan tak membuatnya sakit hati.

Membuat mereka bahagia adalah harapan tapi tetap fokus pada tujuan. Bukan membenarkan semua tindakan mereka yang bertentangan dengan aturan, namun mencoba mengarahkan dengan pendekatan tanpa menjatuhkan atau merendahkan.

Mereka adalah kuncup yang mulai berkembang. Kupu-kupu yqng mulai mengeluarkan sayap indahnya atau elang biru yang mau terbang ke angkasa.

Keberhasilan mereka tidak terlepas dari sentuhan seorang guru. Dipengaruhi oleh cara guru menggosoknya menjadi berlian.

"Seni tertinggi guru adalah untuk membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan.[Albert Einstein]

Menjadi guru adalah impian dari kecil, terinspirasi dari orang tua yang juga guru. 

Menjadi guru murni dari panggilan hati. Bukan karena paksaan atau dilakukan secara terpaksa.

Sangat disadari, apa yang dilakukan selama ini masih jauh dari sempurna. Belum memenuhi semua standar yang harus dipenuhi oleh seorang guru. namun setidaknya ada keinginan yang kuat untuk melangkah kerah itu. 

Guru bukan dewa dan selalu benar. Dan murid bukan kerbau. [Soe Hok Gie]

Seorang guru adalah korban, korban untuk selama-lamanya. Dan kewajibannya terlampau berat, membuka sumber kebajikan yang tersembunyi dalam tubuh anak-anak bangsa. [Pramoedia Ananta Toer]

Bangga menjadi guru
Love my job
Mengajar dengan cinta
Mendidik dari hati

💝 My job

Pintu Taubat


By : Rien Elsa




Ketika pintu hati diketuk. Jiwa menggeliat tersentak. tersadar begitu banyak pintu rahmadNya. Lewat pintu yang manakah kita akan masuk?

Kubuka pintu hatiku yang telah sekian lama terkunci rapat dan tertutup oleh kabut hitam. Kusibak kegelapan yang menyelimuti. Betapa banyak benih dosa yang telah tertanam. Terkubur,  membeku dan mengendap di lorong hati.

"Kemana aku selama ini? Kenapa aku menutup mata atas semua rahmadNya?" 

"Kamu tidak kemana-mana, jiwamu yang berkelana. Terbuai oleh kepalsuan dunia, mendewakan kebahagian dalam kepongahan. Tak mau menerima nilai - nilai kebenaran, walau itu datang dari tuhanmu.

Kumulai cairkan bongkahan hati yang mengeras dan menyapu sampah-sampah yang berdebu dengan siraman kalbu. Membasuh debu dari segala kekotoran. Berusaha mengikis habis serpihan kedengkian  yang masih menempel di sudut hati. Mensucikan lidah dari ulat-ulat ghifah yang bergelantungan di langit-langit mulut.

"Mendekatlah, jangan mematung saja di situ..." suara itu berbisik lembut menyentuh jiwa.

Aku melangkah pelan, sedikit takut masuk kedalam rumah suci ini. Pantaskah aku berada di tempat ini?

Lantunan cahaya Ilahi yang memberikan penerangan telah menyelamatkanku sehingga tidak terperosok pada lubang yang kian dalam dan kelam. Menyelamatkan hati yang mengembara pada tempat yang keliru.

Mengenal pintu rahmadMu adalah anugerah yan tak terkira. Selama ini mataku telah tertutup...dengan leluasanya mencari kepuasan duniawi tanpa mempedulikan kebutuhan untuk akhirat. 

"Masuklah....!"suara itu datang lagi.

Sepenuh Hati kumasuki pintu berukir kaligrafi berlafadzkan kalam illahi ini. Aku merasakan hawa sejuk yang menerpa sanubari dan mengalir ke suluruh tubuh. Aku menggigil dan tersungkur pada sajadah. 

Aku merasa sangat kerdil. Aku bersujud dan terisak menangisi kesalahan yang pernah kuperbuat. Tak terhitung banyaknya dosa yang telah aku buat. Aku merasa sangat hina. Dalam ratap aku berdo' a memohon ampun pada Allah. Semoga terbuka pintu maaf buatku.
 
Tiba-tiba terbukalah pintu ruangan yang ada di dalam mesjid. Seorang Ustazd berusia sekitar 60 tahun keluar dari sana dan berjalan mendekatiku yang sedang berada dalam penyesalan yang dalam.

"Bertaubatlah anakku." katanya sambil menyentuh bahuku dengan penuh kasih sayang.

"Apakah Allah mau menerima taubatku ustadz? dosaku sangatlah banyak, bagaikan hamparan pasir di pantai."

"Anakku, Allah akan menerima taubat hambanya yang benar-benar ingin bertaubat padanya, sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan At Tirmidzi."

"Sungguh, Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di tenggorokan." [ HR. At Tirmidzi]

Pertahananku jebol, air mataku tumpah membasahi sajadah. Maha besar Allah, ternyata masih ada ampunan untuk dosaku yang membongkah ini. Aku terus menangis sampai mataku bengkak dan sembab. .

"Terima kasih Yaa Allah....!"
"Terima kasih rahmatmu ini..!"
Hingga sampailah aku pada pintu kebahagiaan
Tak ada kata - kata yang keluar selain kata syukur atas karunia-Nya. Aku beruntung masih diberi waktu untuk menyadari kesalahan dan dituntun kembali berada di jalan-Nya.

Kuterpesona di pintu maghfirah, darahku mengalir dengan sejuknya ke seluruh aliran nadi tubuh ini. Aura kebahagian menyambutku untuk menjalani hari esok yang menanti. Aku bertekat tak akan terseret lagi ke lubang hitam.

Jjiwaku damai setelah hati ini terbuka menerima kebenaran yang terbentang. PINTU taubat membawaku pada kehidupan yang baru. Kembali ke jalan-Nya

Merindukan Gang Iblis

By. Rien Sudah sangat lama kami meninggalkan tempat itu. Namun, seakan ada suara yang terus memanggil. Sebenarnya ada apa di gang iblis? Gan...