Sabtu, 29 April 2023

Apa Kabar Jiwa?


By.Rieny 

Jiwa adalah benih kehidupan. Kepribadian yang baik berasal dari jiwa yang bersih. Pa kabar jiwamu?

Engkau sering berkunjung dalam kesendirianku. Menanyakan kabar dan melihat keadaanku. Katamu bahagiaku adalah kebahagianmu juga. Dukaku adalah sedihmu. Hmm....beruntung sekali aku punya sahabat sebaik kamu sobat.

Sekarang engkaupun datang, di saat aku lagi menyepi, berdiam diri. Merenungi kegalauan yang sering menghantam kalbu. Kegundahan yang membuat resah.
"Kenapa jiwamu resah?" Tanyamu.

"Aku tak tahu sobat, apa gerangan yang terjadi pada diriku. Jiwaku gersang laksana gurun pasir yang tandus tak disirami bulir-bulir air. Resah tak menentu, tak tahu arah mana yang hendak di tuju."

"sobatku yang baik, untuk bisa kenal baik dengan jiwamu, sering-seringlah kamu mengajaknya ngobrol. Tanya padanya apa yang sedang terjadi, kenapa kekalutan datang menerpa."

"Baik sobatku, nanti aku akan coba berdoalog dengan jiwaku. Terima kasih ya atas hadir dan perhatianmu."

"Ya, Aku pamit dulu ya..."

Sepeninggal sahabatku, aku bergegas menyapa jiwa dan mulai berdialog dengannya.

"Duhai jiwa, kenapa bermuram durja, apa yang mengganjal di hatimu?"

"Aku sedih akan sikapmu padaku, kamu sering mengabaikan aku."

"Maafkan aku jiwa, aku sering bersalah padamu, aku tidak adil dan kadang menelantarkan kebutuhanmu."

"Dari waktu yang 24 jam sehari semalam, hanya sekian persen waktu yang aku gunakan untuk memenuhi dahagamu."

" Ya, berjanjilah untuk tidak meninggalkanku. Jangan biarkan jiwamu ini kosong. Beri aku santapan bergizi agar aku bisa kokoh dan tegar dalam menghadapi kehidupan ini."

"Baiklah jiwa,dengan sepenuh ragaku ini, aku berjanji, akan selalu setia bersamamu. Kudekap engkau dalam pelukan rinduku.

Semoga pikiran dan jiwaku akan selalu selaras, senada seirama menggapai ridha illahi.

Jiwa ini akan benar-benar hidup pada saat basah oleh siraman kalbu dan sentuhan kalbu itu menuntun untuk senantiasa berada di jalannya di bawah naungan dua pusaka, serta bisa menebar kebaikan untuk orang banyak.
Perasaan nyaman, tenang dan bahagia membuat jiwaku berseri.

Ucapkan selamat tinggal pada jiwa yang gelisah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merindukan Gang Iblis

By. Rien Sudah sangat lama kami meninggalkan tempat itu. Namun, seakan ada suara yang terus memanggil. Sebenarnya ada apa di gang iblis? Gan...