Senin, 07 Desember 2020

Merindukan "Gang Iblis"

By. Rieny

Sudah sangat lama kami meninggalkan tempat itu. Namun, seakan ada suara yang terus memanggil. Sebenarnya ada apa di gang iblis?

Gang Iblis memiliki tempat sendiri di sanubari. Bertabur  kenangan tercecer di gang yang terletak di pusat kota itu. Setiap episode kisah pada masa kanak-kanak  begitu melekat dan terpahat indah di hati hingga saat ini.

"Eeit...tunggu dulu Uni, ngga salah tuh ngabisin masa anak-anaknya di gang iblis?"
Tanya Hindun sambil melongo. Netranya menyipit diiringi kening yang mengerinyit.

"Iya Ndun, bener. Emangnya kenapa Ndun?"

"Hahhh, apa ngga takut Uni, tinggal bersama iblis?" 
Hindun memangut lututnya dan bergeser duduk merapat ke dinding. 

"Hahaa....ngga gitu Ndun, ngga tinggal bersama iblis."
"Terus gimana Uni?"

"Kapan-kapan ya ceritanya, udah larut nih. Tidur yuuk!"


Menelusuri jalan setapak ini mengingatkan kembali pada puluhan tahun yang lalu. Kenangan di Gang Iblis. Selalu ada kerinduan untuk sekedar melewati gang itu. Menatap halaman tempat bermain dan bercengkrama dulu dengan teman-teman.  Apalagi untuk berjumpa dengan semua personilnya gang iblis....sungguh, rindu sangaaat...!

Rasa persaudaraan yang tinggi menyebabkan ikatan rasa itu masih terjalin hingga sekarang, walau pun semua sudah menyebar, terpisahkan oleh jarak.

Di balik namanya yang rada-rada gitu ternyata warga gang ini tidak seseram labelnya.Penghuninya manis, cantik dan ganteng-ganteng....Suer deh...! 

Ngga percaya, yuk kita sapa beberapa personilnya, ada teman sepermainan
Wak Kiky
, ada Uni
Nurhelida Aprianto
, dekcan
Meta Dikpa Sevta
,
Gita Islamy
,
Marlia Hardi
...siapa lagi yaa....?
"Kenapa namanya angker gitu uni?"Hindun kembali duduk sambil menguap.
"Jangan tanya kenapa Ndun, Uni juga ngga tau."
"Ada yang bisa jawab?"
Colek semua uni-uni, sahabat dan adik-adik cantik penghuni gang iblis. Apakah kita memiliki kerinduan yang sama?

Selasa, 15 September 2020

Menulis Artikel Bagi Pemula [1]

Arieny

APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARTIKEL?


“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”
― Seno Gumira Ajidarma

Menulislah maka kamu akan bahagia, tumpahkan resah hilangkan gundah yang membuncah. Tulisanmu pun bisa menjadi sedekah, kenapa masih ragu untuk melangkah?

Menurut St. Kartono dalam buku Menulis tanpa Rasa Takut, “Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak. Ide yang sudah tertuang dalam tulisan, kelak memiliki kekuatan untuk menembus ruang dan waktu sehingga keberadaan ide atau gagasan tersebut akan abadi.”

Jika sahabat memiliki ribuan aksara yang tersembunyi, muntahkanlah dengan riang gembira. Kemudian sahabat pungut satu persatu dan mulailah merangkainya menjadi untaian kata yang indah dan lezat untuk di santap.

Menulis adalah ungkapan jiwa. Merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna. Menyampaikan kegembiraan dan kegundahan hati. Berbagi kabar sedih dan gembira. Menulis adalah panggilan jiwa, ikuti seruan hati agar yang engkau tulis akan sampai juga di hati pembaca.

Menulis adalah kebutuhan yang membahagiakan. Menulis menebarkan energi cinta, dan lahan buat kita bersedekah. Gagasan / ide yang telah kita tulis itu bisa kita kirimkan ke surat kabar, majalah atau media masaa lainnya. Semoga apa yang kita tulis penuh berkah dan bermanfaat bagi pembaca.

 B.    JENIS TULISAN DI SURAT KABAR DAN MAJALAH

Ada banyak jenis tulisan yang ada pada surat kabar atau majalah. Kita bisa pilih mana jenis tulisan yang kita kuasai dan nyaman untuk menuliskannya.

Jenis-jenis tulisan itu masing-masingnya memiliki makna dan tujuan  yang berbeda. Berikut adalah jenis tulisan yang ada di surat kabar dan majalah.

1.    Berita

Berita adalah jenis tulisan yang bersifat fakta obyektif. Laporan berupa fakta dan data tentang peristiwa hasil liputan reporter / wartawan di lapangan.

2.    Feature

Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan ) mengenaisuatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan serta menggugah simpati atau empati pembaca (http://komunitaspraktis.com)

 

3.    Artikel populer

Tulisan ilmiah yang disajikan dengan format dan bahasa yang populer sehingga enak dibaca (Encon Rahman)

4.    Kolom

Tulisan pendek berisi ide hasil olah pikir penulis seputar isu-isu yang sedang diperbincangkan di masyarakat. (http://clampic.blogspot.com)

5.    Tajuk rencana

Adalah pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabaritu diterbitkan (Wikepedia.com)

6.    Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab dua orang atau lebih untuk memperolehungkapan penjelasan tentang sesuatu yang selama ini masih samar-samar atau belum sepenuhnya belum diketahui. (https://koransekolah.wordpress.com)

7.    Opini

Opini adalah suatu pendapat, tanggapan, pandangan atau hasil pikiran seseorang dalam menjelaskan atau memyingkapi suatu hal tetapi sifatnya tidak objektif dan belum pasti kebenarannya.  (https://www.maxmanroe.com)

8.  Essay

Essay adalah sebuah karangan atau tulisan yang membahas masalah sepintas dari sudut pandangan penulisnya bersifat subjektif atau argumentative. (KBBI)

8.    Cerpen / Cerbung

Cerpen adalah jenis karya sastra yang berbentuk prosa naratif (fiktif / fiksi). Dimana isinya menceritakan suatu tokoh beserta segala konflik dan penyelesaiannya, yang ditulis secara ringkas dan padat. (https://www.maxmanroe.com)

Sedangkan cerbung adalah cerita pendek yang ditulis secara bersambung.

9.    Puisi/sajak

Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusunan bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. ( https://id.wikibooks.org)


 PENGERTIAN ARTIKEL

     ARTIKEL (KARANGAN ILMIAH POPULER)

Menulis artikel adalah salah satu cara untuk menuangkan ide / gagasan.  Bisa gagasan yang murni dari pikiran kita sendiri atau kita kutip dari pendapat orang lain atau sumber lain.

Berikut kita bahas beberapa pengertian menurut para ahli.

Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Arti kata artikel adalah karangan di majalah, surat kabar dan sebagainya.

ARTIKEL  adalah karya jurnalistik berupa tulisan  yang berisi pendapat (opini), gagasan (ide), pemikiran, serta fakta.

Artikel dalam jurnalistik termasuk dalam kategori views (pandangan atau opini) seperti Tajug Rencana, Surat Pembaca, Kolom, Analisis Berita, Karikatur.

(Sumber : Jurnalistik Terapan, Asep Syamsul M. Romli, Batik Press, 2003: 79)

ARTIKEL   adalah sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tidak ditentukan tergantung koran yang bersangkutan, untuk dimuat disurat kabar, majalah dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan atau fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.

ARTIKEL   adalah sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tidak ditentukan tergantung koran yang bersangkutan, untuk dimuat disurat kabar, majalah dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan atau fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.

ARTIKEL adalah karya tulis  lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. (Sumber : KBBI, Jakarta, 1988: 49)

ARTIKEL adalah tulisan nonfiksi, biasanya singkat dan lengkap seperti berita dan khas dalam surat kabar , majalah. (Sumber: Webster’ New World Dictionary, New York, 1990:26)

ARTIKEL adalah tulisan  lengkap dalam surat kabar, majalah , dan sebagainya.    (Sumber: Essential English Dictionary, London, 1989:39)

ARTIKEL adalah  karangan yang menampung gagasan dan opini penulis, bisa berupa gagasan murni. Atau memungut dari sumber lain, referensi, perpustakaan, atau pernyataan orang lain.

(Sumber: Tjuk Swarsono wartawan senior)

ARTIKEL adalah suatu tulisan tentang berbagai soal , mulai politik, sosial, ekonomi budaya dll.

(Sumber: R. Amak Syarifuddin, dosen STIKOSA AWS surabaya)

ARTIKEL yang baik memiliki muatan fakta, interpretasi dan opini.

FAKTA adalah kenyataan yang ada sesuai dengan data yang sebenarnya.

INTERPRETASI adalah  hasil pemikiran berupa penafsiran, pengertian atau pemahaman.

OPINI adalah pendapat atau pandangan seseorang terhadap masalah yang terjadi.

D.   SIMPULAN

Menulis artikel tidak hanya bisa dilakukan oleh  wartawan saja. Namun artikel boleh ditulis oleh siapa saja, apakah oleh Dosen, guru, mahasiswa, pelajar atau siapa saja yang tertarik untuk berbagi ide / gagasan kepada pembaca.

Tema yang ditulis pun bisa beragam, kita sesuaikan dengan kebutuhan surat kabar, dan tentunya kita sesuaikan juga dengan passion keilmuan kita.

 

   

         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumat, 04 September 2020

Sepotong Kisah

By. Rien

Tak usah juga menunggu
Jika akan menyisakan kenangan pilu
kenapa mesti ragu untuk berlalu
dia bukan untukmu

berhentilah menanti
sudah sekian lama dijalani
hanya torehan luka tak terperi
oleh sikap yang menyakiti hati

Janganlah berharap
jika hanya kan menyisakan ratap
biarkanlah senyap
tenggelamkan rindu yang berkarat

Tegarlah
tak perlu juga resah dan gundah
atau menganggap sebagai musibah
ini hanyalah  sepotong kisah




Kamis, 20 Agustus 2020

Memelukmu lagi setelah 30 Tahun

Napak Tilas Perjalanan Mengunjungi Bapak / Ibu Guru pada Masa Pandemi Covid-19 
30 Tahun Lulus dari MTsN Koto Nan 4 Payakumbuh.

By. Arieny

Masa-masa sekolah selalu indah untuk dikenang. Begitu juga kenangan di MTsN Kota Nan 4. Bertabur cerita di pojok lokal dan di hamparan pekarangan  sekolah yang beralamat di JL. Soerkarno-Hatta, Tanjung Gadang-Sei Pinago, Payakumbuh Barat ini.  Sangat manis untuk dibayangkan kembali dan ingin rasanya kembali lagi ke ruang itu.

Walau sudah lama berlalu, namun episode kisah  di bangku sekolah tak akan terlupa. Suasananya masih terasa. Ada rindu di setiap kelopak mawar yang masih tumbuh subur di halaman sekolah. Hijaunya dedaunan pohon mahoni selalu melambai-lambai memanggil hati untuk mendatangi gedung penuh sejarah itu.

Tiga puluh tahun, bukanlah waktu yang sebentar. Sudah banyak kisah yang diurai pada setiap insan lulusannya. Alumni angkatan tahun 1990 yang dinamai dengan label "90 Forever" Sudah bertebaran di berbagai kota di penjuru nusantara mencari peruntungan nasib masing-masing.

Waktu dan jarak telah memisahkan raga, namun hati tetap membuatnya dekat. keinginan untuk bertemu selalu menggebu. Komunikasi tetap terjalin,  silaturrahim terus dipupuk. Alhamdulillah kebersamaan dan  kekompakan  itu terasa begitu kuat. Membaur bersama, lebur dalam persaudaraan yang indah.

Tanpa terasa, tahun 2020 ini, Angkatan 90 Forever telah 30 tahun meninggalkan gedung Pelita dan gedung Swadaya tempat bernaung dulu. Menggali ilmu agama dan mencerna pelajaran umum. Mengeksplor kreatifitas di bawah bimbingan guru-guru tercinta.

Bapak / Ibu guru yang mengajar dengan ikhlas dan tulus. dengan kasih sayang dalam mengajar, hati kita begitu dekat pada mereka. Meninggalkan sekolah dulu, berarti kita juga meninggalkan separuh hati yang bersemayam pada tubuh Bapak / Ibu guru.

Memperingati 30 kelulusan dengan mendatangi rumah Bapak / Ibu Guru. Kita telusuri kembali lorong waktu yang sudah lama ditinggalkan. kita putari lagi liku-liku labirin  jejak cinta bersama sang guru.

Rindu ini begitu besar, tak tertahankan. Sekian lama dipendam dalam pusaran waktu yang panjang. Ada guru yang malah tidak pernah berjumpa lagi dalam rentang waktu yang sangat lama itu. Tubuh yang dulunya kekar kini telah sepuh dan rapuh. namun tatapannya masih seperti dulu. Penuh cinta dan kasih sayang. Ingatannya pun tidak memudar, masih ingat serpihan kisah yang terbentang dulu. Betapa rindunya kami padamu Bapak dan Ibu guru sayang.

Napak tilas perjalanan mengunjungi Bapak / Ibu Guru dilaksanakan selama tiga hari. Dari hari Kamis sampai hari Sabtu,  tanggal 25, 26 dan 27 Juni tahun 2020.

Pada Hari Pertama, Kamis tanggal 25 Juni 2020 kita mengunjungi empat orang guru. Bersama sembilan personil kita mulai dari perumahan Padang Leba Labuh Basilang. Mendatangi rumah ibu Fazilma,  guru Keterampilan Khusus. Waktu di sekolah dulu inisial nama beliau FZ.   Ibu Fazilma sangat keibuan, seorang guru yang mengajar dengan kelembutan dan menjadi tempat curhat bagi siswanya. menumpahkan masalah di usia remaja.

Ibu Fazilma





Ibu Fazilma sudah 15 tahun pensiun, sekarang umur beliau sudah 75 tahun. Kesehatan pun mulai menurun. Kaki ibu sakit untuk dilangkahkan. Apresiasi yang sangat luar biasa tatkala saat ini ternyata Ibu Fazilma masih mengingat nama kami yang datang dan bagaimana karakter kita dulu di sekolah. Ingatan beliau masih segar. Bisa bercerita dengan lancar ketika digiring kembali ke masa sekolah dulu.






Ibu Khasi'ah






Guru kedua yang kita kunjungi adalah Ibu Khasi'ah (KH). Guru Bahasa Inggris, yang kebetulan 
tinggal satu komplek dengan Ibu Fazilma. Di sini kita  kembali mengurai kisah. Bercanda seraya mengingat kisah masa lalu. Sama dengan Bu Fazilma, usia Ibu Khasi'ah sekarang juga sudah berusia 75 Tahun.








Ibu Farida Hanim
Selanjutnya Kita menuju Tambun Ijuk Batu Hampar mau menemui Ibu Farida Hanim. Guru bidang studi Fisika. Guru yang lucu dan suka bercanda di lokal. Di usia 85 Tahun Ibu Farida masih seperti dulu, banyak bercerita yang lucu-lucu. 
Ada satu pesan Bu PH yang terus diingat, dan menjadi slogan di kalangan personil 90 Forever, " Jika berteman itu, ya berteman, jangan diubah ke bentuk yang lain." Pahamkan maksudnya?
kalau belum, tanya Bu Farida lagi yaaa......








Ibu Hakimah








Dari kediaman Bu Farida Hanim, Perjalanan dilanjutkan menuju rumah guru Bahasa Indonesia di Piladang, Ibu Hakimah. Kediaman Bu Kim, (begitu Ibu biasa disapa) sangat mudah dijangkau, berada di pinggir jalan raya Payakumbuh - Bukittinggi. Saat kita ke sana ternyata Ibu lagi mendapat musibah,  suami tercinta lagi terbaring sakit. Sudah beberapa waktu tidak bisa berjalan. Semoga Bapak segera pulih sedia kala ya Bu. 






Di hari kedua, Jum'at tanggal 26 Juni 2020 Kitahanya bisa mengunjungi dua rumah Guru Guru. Pertama, yang kitakunjungi adalah kediaman Ibu Syafanet Rasyid di Tanjung Gadang Koto Nan 4. Bu Net adalah Guru PMP kita dulu. Beliau juga pernah menjadi kepala MTsN 2 Talawi Kec. Payakumbuh Utara. Masih terlihat  segar dan bersemangat. 

Ibu Syafanet Rasyid

Selanjutnya, dari kediaman Bu Syafanet, kita bergeser ke rumahnya Bu Ani, guru Bahasa Arab. Karena Bu Ani dan Bapak lagi kurang sehat, maka kami hanya berbincang di halaman saja. Tapi tak apalah, rindu ini juga sedikit terobati setelah bertatap muka dengan Bu Ani.


Sosok yang disiplin dan sangat tegas. Begitulah gambaran terhadap beliau. di usia yang ke 85 tahun saat ini Ibu Nur Husni Kamil masih terlihat penuh semangat dan antusias. Sosok penuh kharisma guru Matematika di MTsN. Ibu Nur, begitu sapaan akrab beliau meyambut hangat kedatangan kita yang berkunjung beberapa waktu sebelum azan solat Jum'at berkumandang. Di kediaman Bu Nur, cerita masa lalu kembali bergulir. 


Kediaman Bapak Syukur adalah tujuan kita selanjutnya. Pak Syukur tinggal di Padang Koli, Simalanggang Kab. 50 Kota. Guru IPS kita ini masih terlihat  gagah dan kokoh. 

واعتصموا بحبل الله جميعا ولاتفرقوا   Artinya, “Berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan jangan bercerai berai!” (QS Ali Imran: 103).
Ayat pertama yang kita pelajari dari Bapak Syarkawi, guru Alqur'an Hadist. Sampai saat ini menjadi pegangan bagi kita untuk menjalin persatuan dan kesatuan yang berpegang pada tali Allah. Saat ini Bapak Syarkawi sudah berusia 85 tahun. Dalam usia senja ini, Pak Kawi begitu biasa beliau dipanggil menghabiskan waktu di kampung halaman beliau di Ampang Gadang Kabupaten 50 Kota. Keadaan Pak Kawi saat ini, kurang sehat. Kaki sakit untuk dilangkahkan. Beliau dikampung didampinggi oleh iibu yang saat ini juga dalam keadaan sakit. Semoga segera diberi kesehatan ya Pak Bu.


Ibu Ani

Bapak Syukur

Bapak Syarkawi

Alhamdulillah wa syukurilah kita sudah diizinkan oleh Allah SWT untuk mengunjungi Bapak Ibu Guru yang telah menyemai ilmu dan cinta pada tiga puluh tahun yang lalu. Walau pun baru sembilan orang guru yang bisa dikunjungi, namun kerinduan hati ini sedikit terobati. Mohon maaf pada Bapak/ Ibu guru yang belum sempat didatangi. InsyaAllah di lain waktu akan kita agendakan lagi mengunjungi Bapak Ibu sang pemberi suluh kehidupan.

Terima Kasih banyak Bapak Ibu Guru, 
Engkaulah pelita yang memberikan penerangan.
jasamu akan kami kenang slalu
semoga Apa yang telah Bapak Ibu berikan 
menjadi ladang amal di dunia dan akhirat.
Aamiin.




Sabtu, 11 Juli 2020

Bercermin Diri

 

Sebuah renungan buat diri sendiri.

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan,” (Qs. Yasin : 65).

Sahabat, pada hakekatnya apa ya g kita lakukan di dunia akan diminta pertanggungjawabanya di hadapan  Allah SWT. Begitu juga dengan anggota tubuh. Di akhirat nanti, mulut kita akan terkunci dan anggota tubuh akan berbicara  tentang apa yang telah kita lakukan di dunia ini.

Abu Bakr Al-Asham berkata bahwa ada sepuluh anggota tubuh manusia yang akan berbicara pada hari kiamat, yaitu:

- Dua telinga
- Dua mata
- Dua kaki
- Dua tangan
- Kulit
- Lisan

Kelak, tidak ada tubuh yang berdusta di hadapan Rabb-Nya. Semua akan memberikan kesaksian sesuai dengan fakta dan kejadian sebenarnya.

Di dunia ini begitu banyak pilihan yang bisa kita tatap dan pandangi dengan kedua mata kita yang bening. Namun apakah mata ini sudah memfilter apa yang dia lihat? Apakah yang dipandang memberikan manfaat atau mudharat? Ingatlah! Mata akan ditanya, tentang apa saja yang dilihat.

Kedua telinga ini begitu nyaring mendengar segala suara alam dalam irama kehidupan. Ada yang memberikan sentuhan dan rasa nyaman serta ada pula yang menghanyutkan pikiran dan perasaan kita. Apa sajakah yang sudah kita dengar selama ini?Selain mata dan telinga, kedua kaki, kedua tangan, kulit dan lisan juga akan diminta pertanggungjawabannya.

Yang harus dipertanggung jawabkan setiap orang di hadapan Allah adalah soal penggunaan anggota badan; kaki ke mana berjalan, tangan apa yang dikerjakan, mata apa yang dilihat, telinga apa yang didengar, lisan apa yang diucapkan dan begitulah seterusnya. Bila seseorang tidak mampu memanfaatkan anggota badan untuk sesuatu yang benar menurut Allah SWT, bisa jadi ia akan terperosok ke derajat yang rendah, bahkan lebih rendah dari derajat binatang (QS. Al-A'raf
: 179).
Sudah siapkah Anggota tubuh kita ini untuk bersaksi?

Rabu, 01 Juli 2020

Ayah, Engkaulah Pahlawanku

oleh : Arieny

Begitu banyak kisah yang dilalui bersama ayah. Tidak sedikit juga pembelajaran yang dipetik dari empat puluh satu tahun kebersamaan. Walau Ayah telah tiada, namun sosok beliau, tak terganti. Ayah akan selalu memberi inspirasi dalam menjalani kehidupan ini.


Tahun ini adalah tahun kelima kepergian ayah untuk selama-lamanya. Masih terbayang terus ketika bibir ini bergetar membisikkan kalimat Laillahaillallah di saat sakratul maut itu datang dan harus menerima kenyataan kalau kalimat itu adalah kalimat terakhir yang ayah ucapkan, sebelum benar-benar pergi meninggalkan dunia fana ini.

 Dunia terasa runtuh, tubuh ini terasa sangat lemah dan tidak berdaya. Ada yang lepas dari genggaman dan tidak mungkin bisa aku membawanya kembali. Namun demi ayah aku harus tabah dan kuat, agar ayah tenang di alam sana. Ayah "walau raga kita berpisah, percayalah anak-anakmu tidak bisa melupakan ayah, sampai kapanpun dan dimanapun aku berada, Insyaallah akan selalu kami bisikkan do'a buat ayah".

       Mengenang Ayah adalah caraku mengobati rindu yang sering datang bergelayut. Rindu yang kedap menghampiri tatkala kutatap potret usang ayah yang masih terpajang di dinding. Kusapu deraian air mata yang bergulir seiring berhamburan kristal-kristal hujan di luar sanan. Disaat bulir-bulir hujan mulai jatuh, di saat itu juga bulir-bulir di mataku tidak bisa kubendung, mengucur deras bagai curahan hujan di senja itu.

      Malam ini gerimispun mulai jatuh satu persatu. Langit terlihat gelap, tidak terlihat rembulan di sana. Pada hal banyak cerita yang ingin kuurai bersama bulan. Ingin kubisikkan kepada bulan tentang kegundahan hati ini, hati yang berkecamuk dalam serpihan rindu, rindu yang tidak pernah habis, rindu yang tak bertepi, rindu akan sosok seorang ayah.

       Bagiku ayah adalah sosok yang hebat dan luar biasa. Dari ayah aku banyak belajar untuk memaknai hidup dan kehidupan. Ayah adalah lelaki pertama yang aku kenal, guru pertama yang mengenalkanku banyak hal, dari mengeja Alif Ba Ta sampai pintar mengaji, membaca dan berhitung. Ayah setiap hari meninabobokkanku lewat dongeng yang beliau bacakan sebelum tidur. Dongeng yang berisi pesan moral dan mengajari kami secara tidak langsung tentang norma dan etika. 

Dongeng yang sering dibacakan ayah sebagai pengantar tidur semasa kecil mengawali kecintaanku pada buku dan membuatku gemar membaca. Cerita sebelum tidur tersebut menjadi kegiatan rutin di keluarga kami, ayah dan ibu dengan sabar membacakan cerita untuk kami anak-anaknya sampai kami terlelap dan melanjutkan cerita di alam mimpi walau dari raut wajah beliau terlihat rasa lelah oleh aktivitas siang hari.

         Di pojok rumah kami yang sederhana terdapat rak buku yang tersusun dari koleksi buku-buku milik ayah dan ibu beraneka judul, berhubung ayah adalah seorang guru Madrasyah Aliyah maka buku keagamaan yang menjadi dominasi koleksi buku kami.

Koleksi buku di rak terus bertambah setiap bulannya karena ayah juga seorang pecinta buku dan sering menghabiskan waktunya untuk membaca. Ayah pun ingin menularkan kegemarannya membaca kepada anak-anaknya. Kami sering mendapat hadiah buku dari ayah bila kami mendapatkan prestasi tertentu dari sekolah dan ayah juga rutin membelikan kami majalah anak-anak setiap minggunya seperti majalah bobo, ananda dan majalah sahabat. 

Aku tahu, selama hidupnya ayah begitu banyak berkorban untuk keluarga. Demi sesuap nasi dan untuk biaya sekolah anak-anaknya yang lima orang ayah rela kerja dari pagi hingga sore hari. Pukul 06.30 WIB ayah sudah berangkat menuju tempat pengabdiannya sebagai seorang kepala sekolah di sebuah Madrasyah Sanawiyah Negeri di kota kami. 

Setelah Zuhur ayah Pulang ke rumah buat makan siang dan istirahat sebentar kemudian berangkat lagi ke tempat tugas yang kedua sebagai Kepala Tata Usaha di salah satu Perguruan tinggi swasta.

         Betapa beratnya beban ayah saat itu, membiayai semuanya sendiri karena ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan tetap. 

Walaupun  Ibu juga sarjana, namun ayah tidak mengizinkan ibu bekerja. Bagi beliau posisi ibu yang lebih tepat adalah di rumah membimbing dan mendampingi perkembangan kami anaka-naknya. Kadang Ibu juga membantu keuangan keluarga dengan membuat kue dan menitipkannya diwarung dekat rumah.

            Walau beban yang dipikul begitu beratnya, namun raut wajah ayah selalu tegar, tak pernah sekalipun memperlihatkan raut kesedihan di depan anak anakny. Sosok yang begitu semangat dalam mencari rezki buat keluarg. Tidak ada kata mengeluh, semuanya di jalani dengan penuh kesabaran. Kadang ayah pergi dan pulang kerja basah kuyup ditempa hujan deras dengan sepeda motornya yang setia menemani perjalanan ayah. 
 
         Bagiku, ayahku adalah seorang pejuang, yang tanpa kenal lelah berjuang untuk keluarga, untuk kami anak-anaknya. Dengan hasil keringatnya mampu mengantar empat dari lima anaknya meraih gelar sarjana. 

 Ayahku seorang pahlawan, yang yang berjuang dari pagi hingga petang bekerja untuk biaya Pendidikan anak-anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarga. Tidak ada kulihat ayah mengeluh walau tubuhnya lelah bekerja seharian.

Ayahku juga seorang sosok yang sangat pendiam, tidak banyak bicara untuk sesuatu yang tidak penting dan kalau lagi marah hanya matanya yang berbicara. Tatkala kami ada salah, ayah tidak membentak ataupun menghardik dengan kata-kata yang pedas, tapi dengan tatapan matanya ayah sudah membuat kami merasa sangat bersalah. Dalam diamnya ayah mengajari kami banyak hal.

Ada rindu yang gak pernah habis, rindu pada seorang ayah. Ayah, "Aku rindu..." ada sesak di dada yang tak bisa ku tahan saat rindu tak terbalaskan. Ingin rasanya berjumpa meski hanya sebentar saja.

 Kutitipkan rindu ini melalui kekuatan do'a. Akan ku nikmati setiap bait rindu ini agar aku tak merasa sepi saat diri menginginkan hadir mu lagi, miss u pa...selalu merindukamu wahai pahlawan hatiku. Smoga tenang di alam sana ya Pa.


Rabu, 01 April 2020

Kenapa Corona?




Corona masih menjadi topik pembicaraan yang hangat untuk saat ini.Pada media sosial berseliweran berita tentang virus yang berbahaya ini dengan berbagai tema. Dari pemberitaan yang serius sampai pada yang lucu-lucuan untuk hiburan. Corona seolah menjadi ratu yang menakutkan.

Sudah banyak korban yang berjatuhan, dinyatakan positif sampai ada yang meninggal. Para dokter dan pejuang Corona yang berada pada garda terdepan berjuang keras untuk menyelamatkan korban yang tertular. Bahkan satu persatu mereka berguguran dalam menjalani tugas mulianya.

Berbagai reaksi yang timbul akibat munculnya Covid 19 Corona ini. Ada yang serius menanggapi, Ada yang biasa-biasa saja. Namun ada juga yang panik dan tegang menghadapinya.

Corona sudah banyak membuat masalah. Efeknya menyapu ke setiap sudut aspek kehidupan. dunia pendidikan, Ekonomi, Sosial dan juga mempengaruhi lingkungan Alam.

Sudah empat belas hari sekolah diliburkan. Rencananya dulu, masuk sekolah lagi tanggal 2 April. Namun Hal itu belum bisa diwujudkan karena memperhatikan kondisi objektif penyebaran virus corona (Covid-19). Kadaannya belum memungkinkan kita untuk menjalankan aktifitas dulu seperti biasa.

Untuk itu semua yang terkait dalam pembelajaran sebaiknya mendukung program untuk belajar di rumah secara daring atau online. Butuh keseriusan dalam menanggapinya. Kerja sama antara Guru, orang tua dan siswa mempengaruhi kelancaran dan kesuksesan PBM Daring ini.

Corona juga sangat berdampak hebat pada Bidang Ekonomi. Kebijakan untuk Stay At Home dan Social Distancing menyebabkan roda ekonomi melemah. Pasar sepi, tidak banyak yang berlalu lalang apalagi yang berbelanja. Pedagang kehilangan pembeli. Tukang parkir juga kehilangan pekerjaannya. Tidak ada mobil atau sepeda motor yang parkir di tempat umum.

Pandemi global COVID-19 juga telah mengubah lingkungan sosial masyarakat. Adanya wabah ini membuat semua elemen bekerja sama mengatasi virus corona. Instruksi untuk menjaga jarak dan menjauhi keramaian membuat kehidupan sosial juga terkena imbas akibat miss Corona. Semua kegiatan yanng melibatkan banyak orang ditiadakan dulu untuk sementara. Tidak ada pengajian rutin, solat jamaah di mesjid, pesta dan kegiatan lainnya.

Akibat kebijakan Lockdown wilayah atau daerah, kita tidak bisa keluar daerah. Begitu juga tidak ada yang boleh memasuki daerah tersebut. Hal ini juga mempengaruhi pada kehidupan ekonomi masyarakat. Juga pada kehidupan sosial. Ada yang berniat pulang kampung tapi tidak bisa karena daerah terkunci dulu buat sementara. Anak tak bisa mengunjungi orang tua, Suami tak bertemu dulu dengan istri dan anak-anak.

Mudah-mudahan Miss Corona ini segera berlalu, agar kita bisa menjani aktifitas rutin lagi seperti biasa. Kita dukung kebijakan pemerintah untuk Stay At Home serta Social Distancing. Agar bisa memutus tali rantai penyebaran Covid 19 Corona ini.

Merindukan Gang Iblis

By. Rien Sudah sangat lama kami meninggalkan tempat itu. Namun, seakan ada suara yang terus memanggil. Sebenarnya ada apa di gang iblis? Gan...